Adakah ikatan sekuat
pernikahan? Tali temalinya bersimpul pada relung-relung hati. Meskipun seutas,
namun kuat hingga tak lepas.
Adakah ikatan sekuat
pernikahan? Atas dua insan yang sebelumnya saling tak mengenal? Bukankah kita
hanya bertemu dan lantas dipersatukan? Oleh Nya, yang berkuasa atas segala.
Cerita lama tentu sudah
berlalu. Aku bukanlah sempurna. Karena cacat dalam sikap dan kata adalah
niscaya. Namun, bukankah kita saling menyampul aib yang menganga? Iya! Yang
terus terbuka dan menganga. Lantas jika bukan suami dan istri yang menutupnya,
siapa pula?
Tulung rusuk ini akan
selalu bengkok, begitu kata kaum alim ulama. Kaum berilmu akhirat dan dunia.
Bengkok bukanlah untuk dibiarkan. Tapi untuk diluruskan perlahan.
Ada sebuah mawar yang
kini tak harum lagi. Warnanya merah, namun tak secerah tempo hari. Apakah
setiap kita akan langsung pergi berlari? Jika hanya luka sedikit diujung jari,
karena tersengat mawar berduri. Aduhai! Dia memang tak persis seperti dulu
lagi. Kasihnya kini terbagi, bersama seorang bayi. Wewangian syurga dunia yang
nyata dibumi. Pewaris harta, sifat, fisik, dan intelengensi. Bahkan, pelita
setelah kau mati.
Ada seorang gadis dan
seorang bujang yang hingga kini masih melajang. Mereka jumlahnya banyak, mereka
tak sendirian. Ingin mengakhiri penantian yang berkepanjangan. Namun, belum
menemukan apa yang dinantikan.